Perpustakaan Digital



A. Pengertian Perpustakaan Digital

Perpustakaan digital adalah suatu perpustakaan yang menyimpan data baik itu cetak maupun non cetak (dalam bentuk elektronik) dan mendistribusikannya melalui jaringan komputer. Perpustakaan digital juga sering disebut dengan istilah electronic library atau virtual library. Tapi istilah yang umum pada saat ini adalah digital library.


B. Konsep Perpustakaan Digital

1.    Pemanfaatan teknologi informasi secara efektif dan efisien
Perubahan jaman menuntut perpustakaan untuk melakukan perubahan juga. Tidak terkecuali layanan yang diberikan. Tidak mustahil jika sekarang beberapa jenis perpustakaan sudah mulai merintis kliping elektronik, katalog online, pembuatan situs perpustakaan dan berbagai aktivitas lainnya.
Aktivitas ini diharapkan akan terus berkembang dengan aktivitas-aktivitas kreatif lainnya. Karena dengan pemanfaatan teknologi informasi, aktivitas akan semakin efektif dan efisien. Efektif, karena dengan teknologi informasi maka informasi akan dihasilkan secara benar dan akurat. Efisien, karena dengan teknologi informasi masalah waktu dalam menghasilkan, mengemas dan “menjual” informasi dapat dilakukan secara cepat dan mudah.

2.    Pelayanan 24 jam
Perlu diketahui bahwa dunia perbankan telah menerapkan strategi ini. Bagaimana dengan perpustakaan yang sebenarnya mempunyai kesamaan aspek layanan dengan bank yaitu pelayanan jasa.
Walaupun secara fisik, pelayanan (transaksi/ pengambilan uang) tidak dilakukan, namun bank menerapkan strategi dengan layanan ATM (Anjungan Tunai Mandiri). Karena memang sudah menjadi filosofi dunia jasa (khususnya perbankan) adalah siapa yang memberikan layanan secara terus menerus dan berkesinambungan, maka dia akan menjadi pemenang. Jadi kapan dan di mana saja pelanggan yang membutuhkan jasa bank akan siap dilayani dengan ATM, walaupun tidak dengan cara face to face.
Perpustakaan sebenarnya dapat mengadopsinya dalam bentuk layanan siap antar. Pemesanan koleksi melalui e-mail ataupun surat dapat segera dipenuhi dengan layanan ini. Dengan cara mempekerjakan staf menurut pembagian waktu kerja, maka aktivitas (layanan) ini akan lebih ringan dan dapat dilaksanakan secara kontinyu.

3.    Adanya pustakawan plus
Pustakawan plus adalah pustakawan yang dapat menciptakan, mengemas dan “menjual” informasi. Pustakawan tidak cukup dengan berbekal pendidikan dasar ilmu perpustakaan saja. Namun keahlian dan keterampilan teknologi informasi menjadi salah satu syarat utama untuk melangkah kepada perpustakaan modern yang tetap memelihara kepuasan pelanggan.
Pustakawan plus juga selayaknya mampu membawa perpustakaan untuk lebih dikenal masyarakat. Karena tanpa usaha “menjual diri” dan kreativitas maka selamanya perpustakaan akan tenggelam tak dikenal masyarakat.

4.    Jaringan perpustakaan yang luas dan terorganisasi
Pemanfaatan e-mail dan mailing-list sangat mendukung aktivitas ini. Selain hemat dan cepat, teknologi ini menghadirkan informasi terkini antar anggotanya.
Terorganisasi mempunyai arti bahwa antarperpustakaan mempunyai keselarasan komitmen untuk selalu menjaga komunikasi serta menjalankan dan menaati kesepakatan yang telah ditentukan bersama. Sehingga setiap perpustakaan memperoleh hak dan kewajibannya sebagai anggota jaringan.

5.    Menghasilkan produk yang bermanfaat dan dapat meningkatkan taraf hidup pelanggannya
Perpustakaan modern selayaknya mampu menghasilkan produk sesuai dengan kebutuhan pelanggan. Yaitu informasi yang dapat memberikan manfaat dan meningkatkan taraf hidup pelanggannya. Dalam arti bahwa setelah memanfaatkan (jasa dan produk) perpustakaan, akan ada perubahan sikap dari pelanggan.
Produk yang dihasilkan juga berpotensi dalam pengembangan aktivitas perpustakaan. Karena secara tidak langsung produk perpustakaan tidak terlepas dari masalah hak cipta. Jadi perpustakaan modern tidak sebatas mengurusi koleksi, namun juga mengurusi kontrak-kontrak, kerjasama dengan penulis buku dan penerbit, pembagian royalti dan kegiatan manajemen lainnya. Sehingga kegiatan yang dilakukan semakin luas dan bervariasi.

C. Kelebihan dan Kekurangan Perpustakaan Digital

Kelebihan Perpustakaan Digital

1. Tidak dibatasi ruang
Setiap pengguna dapat mengakses perpustakaan digital tanpa harus datang ke perpustakaan, selama pengguna mempunyai koneksi dengan internet.

2. Tidak dibatasi waktu
Akses ke perpustakaan digital dapat dilakukan 24 jam dalam sehari, dapat diakses kapan saja, tanpa batas 
waktu, selama pengguna terhubung dengan internet.

3.  Penggunaan informasi lebih efisien
Informasi yang ada dapat diakses oleh pengguna secara bersamaan dalam waktu yang sama dengan jumlah orang yang banyak.

4.  Pendekatan berstruktur
Pengguna dapat mencari informasi secara bersturktur, misalnya dimulai dari menelusur katalog on line , kemudian masuk ke full text, selanjutnya bisa mencari per bab bahkan per kata.

5.  Lebih akurat
Pengguna dapat menggunakan kata kunci dalam pencariannya. Kata kunci yang tepat, akan membantu pengguna mendapatkan informasi yang akurat dan sesuai dengan kata kunci yang dicantumkannya.

6.  Keaslian dokumen tetap terjamin
Selama proses digitalisasi menggunakan bentuk image/format PDF, keaslian dokumen akan tetap terjamin.

7.  Jaringan perpustakaan yang lebih luas
 Kemudahan dalam melakukan kerjasama/link antar perpustakaan digital, dimana  ada kesepakatan antar pengelola perpustakaan untuk melakukan resource sharing melalui jaringan internet.

8. Biaya lebih murah
Secara teori, biaya pengadaan dan pemeliharaan koleksi menjadi lebih murah. Karena pemeliharaannya berbeda dengan perpustakaan tradisional pada umumnya.


Kekurangan Perpustakaan Digital

1. Undang-Undang Hak cipta (Copy Right)
Dalam hukum hak cipta masalah transfer dokumen lewat jaringan komputer belum didefinisikan dengan jelas, masalah ini masih jadi perdebatan dalam proses pengembangan perpustakaan digital.

2. Pengguna masih banyak yang lebih menyukai membaca teks tercetak daripada teks elektronik.

3. Proses digitasi dokumen, membutuhkan waktu yang cukup lama, dibutuhkan ketrampilan dan ketekunan dalam mengembangkan dan memelihara koleksi digital.

4. Jika terjadi pemadaman listrik, perpustakaan digital yang tidak mempunyai jenset, tidak dapat beroperasi.

5. Pengunjung perpustakaan menjadi berkurang.
Jika semua pengguna mengakses perpustakaan digital dari rumah masing-masing ataupun dari warnet,  maka pengunjung perpustakaan akan berkurang karena dengan mengunjungi perpustakaan digital, pengguna tidak merasa perlu mengunjungi perpustakaan secara fisik, tapi dapat mengunjungi perpustakaan dengan cara on line.
 
 D. Kesimpulan
Perpustakaan Digital merupakan bagian sebuah jaringan kerja ( network ). Secara Teoretis, pemakai dapat memperoleh salinan digital sebuah dokumen darimanapun juga, asal saja tak ada kendala keamanan, politik, ekonomi dan social. perpustakaan digital masih mengandung konsep awal dari kepustakawanan. Hal ini tercermin dalam kata-kata memilih, mengatur, menawarkan akses, memahami, menyebarkan, menjaga integritas, dan memastikan keutuhan karya. Kesemua kegiatan ini dilakukan oleh perpustakaan dan berbagai institusi lain seperti pada lembaga arsip, dokumentasi, dan museum sejak manusia mengenal kehidupan yang berbasis buku dan dokumen dalam arti luas.

E. Saran
Perpustakaan digital dapat mempermudah akses bagi pemustaka, dan juga mempermudah kinerja pustakawan. Tetapi, dengan adanya perpustakaan digital akan membuat interaksi antara pemustaka satu dengan lainnya maupun dengan pustakawan akan berkurang, terutama di dunia nyata. Tentu ini masih perlu diperhatikan batasan-batasannya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar