Kegagalan Garuda Jaya

Timnas U-19 atau biasa kita sebut Garuda Jaya. Merupakan generasi emas yang digadang-gadang akan menjadi generasi timnas masa depan yang menjanjikan banyak prestasi. Tentu kita juga tak salah jika berharap demikian, semuanya sah sah saja. Apalagi setelah Garuda Jaya mendatangkan gelar Juara AFF U-19 2013 (baca: Garuda Muda JUARA AFF U-19 2013). Seolah membuat kita terpesona terbelalak terkurung dalam gua.


Harapan besar langsung tertuju pada mereka, para penggawa Garuda Jaya. Setelah Juara AFF U-19, lalu lolos kualifikasi Piala Asia U-19. Target pun dipatok, lolos semifinal Piala Asia U-19 (secara otomatis mendapatkan tiket Piala Dunia U-20). Memang jika melihat permainannya seolah kita belum pernah melihat timnas kita bermain seperti itu. Dan rasanya inilah era baru timnas Indonesia.

Waktu berlalu, Oktober 2014 telah menuju pergantian bulan. Garuda Jaya gagal capai target ke semifinal dan gapai Piala Dunia U-20 New Zealand 2015. Menurut saya, kegagalan tersebut terdapat beberapa faktor utama.

Tur Nusantara

Menurut saya, tur nusantara dilakukan secara berlebihan. Fungsinya apa coba ?? Uji coba keliling indonesia (meskipun mayoritas di pulau jawa) yang tujuannya seleksi pemain tim lawan yang bisa memenuhi bahkan melebihi standar dari Garuda Jaya. Kenyataannya, tim lawan justru menurunkan pemain-pemain U-21, bahkan senior.

Memang sebagian besar pertandingan dimenangkan oleh Garuda Jaya, tapi apakah bagus sebuah tim beruji coba terus menerus melawan tim yang standarnya di bawah mereka. Mana bisa tim maju, kalo yang dilawan bukanlah tim yang lebih tangguh.

Media

Dengan adanya tur nusantara I, II, tur timur tengah, dan beberapa turnamen dan uji coba. TTentu saja awak media tidak ingin menyia-nyiakan kesempatan ini, untuk mengekspos kegiatan & uji coba Garuda Jaya. Pasti beritanya laku keras.

Sisi negatifnya calon lawan Garuda Jaya di Piala Asia tentu akan banyak tahu kekuatan dan kelemahan Garuda Jaya. Semua bisa diakses di internet.

Seharusnya itu dipikirkan dulu secara matang, jangan asal uji coba sana-sini, di tayangin di tv. Biar apa ?? biar seluruh dunia tahu kalo timnas kita mainnya bagus ??

Training

Training jangka panjang yang terlalu panjang (menurut saya). Turnamen masih lama, tapi training sudah dilakukan jauh jauh bulan (bukan jauh hari lagi nih -_-). Hasilnya, mereka gak ketemu keluarga, gak bisa ikut ujian nasional, dan gak bisa latihan di klub.

Seharusnya training dilakukan 1-2 bulan sebelum turnamen. Training terlalu lama juga akan menimbulkan rasa jenuh, dan ujung-ujungnya main gak bisa maksimal.

Beban target

Mereka terlalu dibebani target. Dipikir gampang apa lolos ke semifinal Piala Asia? Meski levelnya junior, kita setidaknya pasang target yang rendah dulu. Misalnya lolos dari fase grup, baru deh kalo udah tercapai kita bisa pasang target yang lebih tinggi.



Cukup deh itu aja dari saya, sebenarnya masih banyak faktor lain yang memupuskan mimpi Garuda Jaya. Hasilnya di turnamen sesungguhnya kita pulang tanpa satupun poin. dan cuma cetak dua gol saja.

Saya disini bukan menjelek-jelekan, saya hanya mengkritik sebisa saya. Saya sangat cinta dengan sepakbola Indonesia dan terutama Timnas Indonesia. Saya berharap di masa depan sepakbola Indonesia bisa lebih baik dari sekarang. :) :')


Tidak ada komentar:

Posting Komentar