Catatan Timnas di AFF 2014

Gagal!! itulah kata yang tepat untuk menggambarkan kiprah timnas kita di Piala AFF 2014. Seolah mengikuti kegagalan juniornya (baca: Timnas U-19), timnas senior bahkan jauh dari ekspektasi. Masyarakat berharap besar pada tim ini. Yang digadang-gadang merupakan skuat terbaik dari timnas di gelaran AFF sebelumnya. Faktanya, target juara terlalu jauh dari apa yang telah dicapai. Kembalinya Alfred Riedl menangani Garuda pun tak mampu capai target yang diharapkan.

Tak hanya gagal, timnas juga ciptakan beberapa rekor baru. Lolos semifinal saja tidak, gimana mau juara?
Pemain yang diikutsertakan merupakan komposisi terbaik saat ini. Meskipun lebih didominasi pemain usia senior. Kegagalan timnas juga berdasarkan banyak faktor yang saya rangkum.

Persiapan

Persiapan timnas begitu mepet, itu merupakan dampak dari kompetisi yang terlalu panjang. Serta banyaknya jeda kompetisi. Sehingga persiapan timnas pun kurang efektif. Bahkan beberapa pemain yang klubnya tidak lolos ke delapan besar sudah berlatih duluan di timnas, dengan beberapa pemain saja tentu tidak mudah dalam berlatih. Bahkan dalam beberapa uji coba, timnas tidak bisa menurunkan skuat terbaiknya.

 Laga  uji coba

Sejak awal 2014 sampai sebelum AFF 2014 bergulir, timnas telah melakoni 12 laga uji coba. Dengan hasil sebagai berikut :

26 Maret 2014 (Estadio Luis Suñer Picó, Alzira, Spanyol)
Andorra 0-1 Indonesia
(Raphael Maitimo '49pen)

29 Maret 2014 (Estadio Luis Suñer Picó, Alzira, Spanyol)
Cuba 1-0 Indonesia
(M. Roby '30 o.g.)

2 April 2014 (Estadio Luis Suñer Picó, Alzira, Spanyol)
Villarreal B 0-1 Indonesia
(Zulham Zamrun '3)

11 Mei 2014 (Stadion Utama Gelora Bung Karno, Jakarta)
Indonesia 1-0 ASEAN All-Stars
(Mahali Jasuli '14 o.g.)


21 Juni 2014 (Stadion Gelora Delta, Sidoarjo)
Indonesia 4-0 Pakistan
(C. Gonzalez '3 - Ahmad Jufriyanto '45+3 - Zulham '60pen - Dedi Hartono '87)

25 Juni 2014 (Stadion Gajayana, Malang)
Indonesia 2-0 Nepal
(Samsul Arif '6 - Hendro Siswanto '82)

14 Juli 2014 (Saoud bin Abdulrahman Stadium, AlWakrah, Qatar)
Qatar 2-2 Indonesia
(Khalid Muftah '40 - Abdulgadir Ilyas '54) - (Ricardo Salampessy '1 - Irfan Bachdim '90+3)

9 September 2014 (Stadion Maguwoharjo, Sleman)
Indonesia 0-0 Yaman

14 September 2014 (Stadion Gelora Delta, Sidoarjo)
Indonesia 2-0 Malaysia
(M. Muslim Ahmad '64 o.g. - Samsul Arif '88)

25 September 2014 (Stadion Gelora Delta, Sidoarjo)
Indonesia 1-0 Kamboja
(Raphael Maitimo '45pen)

11 November 2014 (Stadion Utama Gelora Bung Karno, Jakarta)
Indonesia 4-0 Timor Leste
(Sergio van Dijk '10 - Zulham Zamrun '40 - Evan Dimas '42 - Samsul Arif '67)

15 November 2014 (Stadion Utama Gelora Bung Karno, Jakarta)
Indonesia 0-2 Syria
(Sanharib Malki '5 - Omar Khribin '85)

sumber : wikipedia

Dari 12 laga uji coba, timnas menang 8 kali, 2 kali imbang, dan 2 kali kalah, mencetak 18 gol dan kebobolan 5 gol. Beberapa pertandingan tidak masuk kalender FIFA.
Beberapa pertandingan uji coba menurut saya kurang efektif, karena melawan tim lemah yang sudah pasti kita menang.


 Regenerasi
Dibandingkan peserta AFF 2014 lainnya, Indonesia memiliki rataan usia pemain yang paling tinggi (27-28 tahun). Tentu tak heran mengingat pelatihnya adalah Alfred Riedl, pelatih yang 4 tahun lalu antarkan timnas ke Final AFF 2010. Beberapa pemain merupakan pemain yang Riedl sertakan pada AFF 2010. Diantaranya seperti Firman Utina, Zulkifli Syukur, M. Ridwan, dll.
Dalam skuat hanya ada Manahati Lestusen dan Evan Dimas yang tergolong pemain muda. Seharusnya pemain muda diberikan kesempatan untuk ikut serta dalam kompetisi.


Menurut saya tiga faktor tadi, merupakan faktor yang penting yang memang harus dirubah di timnas. Sebenarnya masih banyak faktor-faktor lainnya, silakan googling saja. Saya sebagai pecinta timnas Indonesia, jujur sangat kecewa timnas gagal lolos dari fase grup AFF 2014.

Beberapa rekor tercipta, diantaranya :
Zulham Zamrun mencetak gol di laga debutnya di Piala AFF ketika bermain imbang 2-2 melawan Vietnam. Seperti gelaran AFF sebelumnya, Indonesia selalu ada debutan yang mencetak gol di laga perdana.

Kekalahan perdana timnas atas Filipina. Filipina yang sepakbolanya sedang memiliki track record menanjak, mampu kalahkan timnas Indonesia untuk pertama kalinya, sejak negara tersebut merdeka. Sekali menang pun bisa 4-0. Bayangkan beberapa tahun yang akan datang mungkin Timor Leste atau Kamboja bahkan bisa kalahkan timnas.

Evan Dimas dan Ramdani Lestaluhu. Masing-masing melakoni laga kompetitifnya (baca: laga yang terhitung dalam kalender FIFA) pada saat menang atas Laos 5-1. Dan keduanya memiliki peran penting di pertandingan tersebut. Evan mencetak 1 gol dan 1 assist, sementara Ramdani mencetak 2 gol.


Cukuplah, tidak perlu menghakimi pemain, atau pelatih. Karena mereka telah menampilkan yang terbaik yang mereka bisa. Kita sebagai suporter hanya bisa mendukung agar timnas tetap solid.

Sekian

Terima Kasih

Tidak ada komentar:

Posting Komentar